Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Paser memfasilitasi tim verifikasi Satyalancana Wira Karya

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Paser memfasilitasi tim verifikasi Satyalancana Wira Karya

Tana Paser - Adalah Satyalencana Wira Karya yang merupakan tanda kehormatan, diberikan Pemerintah Republik Indonesia kepada para warganya yang telah memberikan darma bakti yang besar kepada negara dan bangsa Indonesia sehingga dapat menjadi teladan bagi orang lain.

Bupati Paser dr Fahmi Fadli terpilih sebagai nominator calon penerima penghargaan tersebut karena dinilai berhasil memajukan pertanian di Kabupaten Paser. Terlebih Fahmi dinilai berperan aktif mendapatkan dana hibah bank dunia, melalui kebijakan penerbitan SK dan peta indikatif Areal Nilai Konservasi Tinggi (ANKT).
Yang membanggakan, Bupati Paser merupakan satu-satunya kepala daerah di Kalimantan yang mendapatkan nominasi tanda kehormatan tersebut. Paser masuk dalam nominasi lima besar se-Indonesia,

Setelah melalui proses tahapan penilaian sebelumnya, maka pada Kamis (11/5/23) di Ruang Sadurengas, Tim Penilai Satyalencana Wira Karya yaitu kolonel Caj Sandi M.Si  (Han) selaku tim Sekretariat Militer Presiden beserta anggota tim lainnya melakukan verifikasi dan peninjauan lapangan. Pada proses ini, Fahmi dihadapan Tim menyampaikan paparannya sebagai Calon Penerima Penghargaan Satyalancana Wira Karya.

Fahmi mengusung tema yaitu Optimalisasi Sektor Pertanian sebagai Motor Pertumbuhan Ekonomi Dalam rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Paser dan Sebagai Mitra Strategis Ibu Kota Negara (IKN).

Ia mengatakan bahwa salah satu program prioritasnya yaitu menjadikan pertanian sebagai andalan di Kabupaten Paser yang dimulainya bahkan sejak ia kampanye hingga terpilih dan menyusun RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Paser tahun 2021-2026.

Selanjutnya Fahmi mengungkapkan bahwa Kabupaten Paser telah berhasil turut serta menurunkan efek rumah kaca (GRK), melalui program REDD+ dan Forest Carbon Partnership Facility (FCPF-Carbon Fund). Atas keberhasilan dan peran aktif dibawah kepemimpinannya, Kabupaten Paser mendapatkan dana hibah dari Bank Dunia sebesar Rp6,3milyar. Dana ini diterima selama 5 tahun berturut-turut terhitung sejak tahun 2023. Dana ini pun dialokasikan untuk kegiatan tata kelola hutan dan lahan, mengurangi deforestasi dan degradasi hutan dalam wilayah perizinan alternatif penghidupan masyarakat berkelanjutan (Kampung Iklim-Plus), serta manajemen dan pemantauan program.

Untuk diketahui, dibalik keberhasilan ini, ada kebijakan yang telah dibuatnya yakni Peraturan Daerah (Perda) perlindungan Lahan nomor 2 tahun 2021 tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Sedangkan pada tahun 2022, Bupati Paser telah mengeluarkan kebijakan melalui keputusan Bupati Paser Nomor 525/KEP-73/2022 tentang penetapan peta indikatif perlindungan dan pengelolaan areal dengan nilai konservasi tinggi pada kawasan peruntukan perkebunan di wilayah Kabupaten Paser.

Berkat kebijakan ini, maka banyak perubahan signifikan terhadap kondisi awal sebelum dan sesudah kebijakan. "Luas tanaman sawit meningkat menjadi 201.168,42 hektar, yang sebelumnya 175.042,75 hektar.  Penerbitan 3.219 Budidaya Surat Tanda Daftar Budidaya (STTB), kemudian meningkatnya jumlah alat dan mesin pertanian dengan dana Rp1 milliar setiap tahunnya, sehingga produksi padi surplus 1.321,76 ton", ujar Fahmi.

Lebih lanjut Fahmi mengatakan bahwa surplus beras menjadi cadangan pangan yang dibeli oleh Dinas Ketahanan Pangan  selain untuk berjaga-jaga jika ada bencana serta melindungi petani agar mendapatkan harga jual yang layak.

Perubahan positif lainnya yaitu terbangunnya 12 mini ranch penggembalaan sapi yang efektif dan ekonomis, terbangunnya sentra pengembangan cabai di kecamatan Tanah Grogot, Long Kali dan Batu Engau, terbangunnya sentra pengembangan bawang merah di kecamatan Batu Engau, Kuaro dan Muara Komam. Kemudian adanya kampung-kampung hortikultura (buah) yang tersebar. Adapun masing-masing komoditi di kecamatan yaitu salak di Tanah Grogot, Kelengkeng di Kuaro, rambutan di Long Ikis, durian di Long Kali, jeruk di Pasir Belengkong, Lai di Batu Sopang, alpukat di Muara Komam, Langsat di Muara Samu dan pisang di Batu Engau. Dan masih banyak perubahan positif lainnya sejak lahirnya kebijakan tersebut.

Dalam presentasinya inilah terungkap bagaimana peran aktif mendapatkan dana hibah Bank Dunia terkait Forest Carbon Partnership Facilities (Carbon Fund) melalui kebijakan Penerbitan SK dan Peta Indikatif ANKT (Areal Nilai Konservasi Tinggi) dalam upaya mewujudkan Perlindungan Areal yang tidak bisa dilakukan budidaya kelapa sawit baik oleh perusahaan dan masyarakat berwawasan lingkungan sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bupati Paser berharap, apa yang disampaikan mengenai kebijakan disektor pertanian dapat menjadi bahan pertimbangan tim penilai dari Sekretariat Militer Presiden dan pihak Kementerian Pertanian untuk anugerah Satyalancana Wira Karya.

 

Terhadap paparan ini, Sandi menyatakan pujiannya bahwa  hanya dalam waktu dua tahun Fahmi menjabat sudah banyak pencapaian yang diraih, termasuk kebijakan tentang kelapa sawit. Ia pun ingin segera ke lapangan bersama timnya melihat secara langsung program pemerintah Kabupaten Paser yang dilaksanakan.
Desa Saing Prupuk Kecamatan Batu Engau pun dipilih dikunjungi dengan programnya Siska Ranch atau Sistem Integrasi Sapi Kelapa Sawit. Fahmi dan Sandi pun berbincang dengan Ketua Kelompok Tani Gawi Bersama Desa Saing Prupuk Jumarang, Petugas Peternakan Khalid Mawardi dan Kepala UPTD Pusat Kesehatan Hewan Kecamatan Batu Engau Admiral. Diskusi dekat kandang sapi ini pun berlangsung hangat. Diareal kebun sawit ini terdapat 300an ekor sapi, baik yang dilepas dilahan maupun dikandang. Terungkap dari petugas peternakan bahwa kelompok tani ini diberikan bantuan oleh Pemkab Paser dan didampingi beternak sapi. "Dari yang tidak tahu bagaimana cara beternak sapi, menggembala, memantau kesehatan hingga sekarang sudah memiliki 300an sapi", ujar Khalid.
Tim pun berpindah ke Desa Klempang Sari Kecamatan Kuaro yang merupakan satu dari sembilan kampung hortikultura dengan komoditi buah Kelengkeng. Desa ini juga memiliki mini ranch sapi sawit, yaitu sapi yang dipelihara diarea sawit. (Prokopim).

SUMBER : https://humas.paserkab.go.id/berita/terbitkan-sk-dan-peta-indikatif-ankt-bupati-paser-menjadi-nominator-penghargaan-satyalancana-wira-ka

Related Posts

Leave a Comment