Hasil pembahasan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Paser terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Perubahan APBD Paser tahun 2023 diketahui kalau realisasi dari DTPH baru mencapai 25 persen.

Kepala DTPH Paser Erwan Wahyudi pun angkat bicara terkait hal itu dan menjelaskan kalau rendahnya realisasi tersebut dikarenakan berbagai faktor, diantaranya berkaitan dengan proses administrasi persiapan pengerjaan.

"Memang sejak awal Pemerintah Kabupaten Paser sudah memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan dengan nominal pengerjaan yang besar, sementara kegiatan kami berkutat pada pelaksanaan pembangunan JUT (Jalan Usaha Tani) dengan anggaran yang tidak terlalu besar, di ULP (Unit Layanan Pengadaan) juga masih berproses," papar Erwan kepada Korankaltim.com Selasa (12/9/2023) pagi ini.

Selain itu masih terdapat usulan JUT yang masuk dalam kawasan Cagar Alam (CA) dan DPTH Paser masih melakukan perubahan administrasi pengusulan.

"Masih ada beberapa JUT yang masuk dalam kawasan CA, ini kami masih lakukan perubahan administrasinya supaya bisa dilakukan pembangunan," ucap Erwan lagi.

Terkait dengan pergeseran status lahan awalnya dilaporkan sebagai kawasan pertanian sawah, namun saat dilakukan peninjauan lapangan lokasi yang dimaksudkan masih hutan atau peruntukan bukan untuk lahan pangan atau hortikultura .

"Memang banyak kendala yang terjadi di lapangan, tapi kami upayakan pada pertengahan Desember seluruh progres bisa dituntaskan," harap Erwan.

SUMBER : https://korankaltim.com/read/paser/64784/realisasi-apbd-2023-minim-dpth-paser-ungkap-banyak-faktor-jadi-kendala