Temu Teknis Penyuluh dua mingguan rutin dilakukan oleh penyuluh di masing-masing kecamatan yang merupakan salah satu kegiatan di bidang penyuluhan pertanian dengan tujuan menciptakan sinkronisasi antara berbagai kegiatan dan program. Temu teknis penyuluh juga salah satu upaya untuk membangun persamaan persepsi, meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinergisitas antar pemerintah, petani maupun stoke holder atau pihak lain yang membutuhkannya.
Temu Teknis hari ini ( Kamis, 6 Juli 2023 ) yang berlangsung di lahan Demplot “Pemupukan Tanaman Cabai” di Kelompok tani Lunu Utama Desa Petangis Kecamatan Batu Engau yang dihadiri oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura yang diwakili oeh Jabatan Fungsional Kabupaten Giovanni Sinaga,SP. Penyuluh se Kecamatan Batu Engau, Distributor Pupuk Indonesia beserta petani yang tergabung dalam kelompok tani Lunu Utama bertujuan untuk mengedukasi petani agar dapat memilih/meniru teknologi yang diterapkan pada demplot. Pada kesempatan ini Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura menyampaikan kepada petani dan penyuluh agar lebih mengembangkana budidaya tanaman cabai dengan baik karena tanaman cabai merupakan salah satu penyumbang inflasi terbesar di kelompok volatile foods (barang-barang yang harganya bergejolak). Biasanya distribusi yang merata pada komoditi penyumbang inflasi bisa menjaga kestabilan harga. Untuk menjaga kestabilan inilah diharapkan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) untuk mengawal dan membina petani untuk meningkatkan produktifitas tanaman cabai untuk memenuhi kebutuhan di Kabupaten Paser.
Koordinator PPL BPP Batu Engau Edi Haryanto,SP. menyampaikan bahwa sengaja memilih metode demplot dalam mengembangkan tanaman cabai agar teknologi yang diinformasikan lebih mudah diterima petani, sehingga petani diharapkan lebih cepat tahu, mau dan mampu melaksanakan budidaya tanaman cabai dengan contoh yang nyata. Koordinator juga menjelaskan bahwa demplot yang dilaksanakan oleh Bapak Toha bekerjasama dengan Perusahaan Pupuk Indonesia dan difasilitasi oleh penyuluh Desa Petangis Ibu Agus Fitriatiningsih,SP.
Sesuai dengan hasil kesepakatan Tim Penyuluh BPP Batu Engau dan perwakilan distributor Pupuk Indonesia, tujuan dari pelaksanaan demplot adalah mengenalkan dan memotivasi petani agar memilih menggunakan produk dalam negeri karena selama ini petani lebih cenderung menngunakan pupuk dari luar seperti Mutiara dengan kisaran harga Rp.25.000/Kg semnetara Pupuk Indonesia mempunyai produk yang fungsinya sama yaitu Pupuk Pnnska Plus dengan harga yang lebih murah yaitu Rp.18.000/Kg.. Menurut bapak Toha sebagai demonstrator menyampaikan bahwa tanaman pada demplot berjumlah 1500 pohon dan sudah menghasilkan 827 Kg dalam 17 kali pemanenan dengan harga berkisar antara Rp.20.000 sampai Rp.40.000 /Kg
yang langsung dibeli oleh pedagang pengumpul di lahan petani. Dengan demikian petani tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi.
Semoga dengan adanya demplot pemuukan tanaman cabai di Kelompok Tani Lunu Utama yang diketuai oleh Bapak Rohali Badowi mampu meningkatkan minat petani untuk membudidayakan tanaman cabai dalam rangka memenuhi kebutuhan di Kabupaten Paser.